Kesehatan dapat menjadi hal yang amat mahal bagi mereka yang mengalami penyakit tertentu. Ketika seseorang mengalami penyakit tertentu, mereka akan menyadari bahwa menjaga kesehatan dengan baik merupakan hal wajib yang harus dilakukan. Ketika mengalami kram otot misalnya, penderita akan merasakan rasa sakit jika penyakit yang mereka derita berada dalam kondisi terburuk. Penyakit otot ini dapat terjadi akibat saraf yang mengalami ekstiasi sehingga stimulasi otot bekerja dengan berlebih. Ketika seseorang memiliki kadar magnesium, potasium dan kalsium yang rendah, stimulasi otot bekerja dengan berlebih. Rasa sakit yang berlebih akibat kejang otot tersebut dikenal dengan sebutan klaudikasi. Penyebab dari kejang otot tidak hanya dapat disebabkan oleh rendahnya kandungan kalsium, magnesium dan potasium di dalam tubuh, tetapi dapat pula disebabkan oleh:
- Olahraga yang berlebih dan mengalami cedera yang cukup parah.
- Paparan akibat suhu yang dingin.
- Mengalami dehidrasi.
- Mengkonsumsi obat-obatan antipsikotik, steroid, statin, pil KB dan diuretik.
- Mengalami masalah yang berhubungan dengan aliran darah, penyakit tiroid, multiple sclerosis dan penyakit ginjal.
- Berdiri dalam jangka waktu yang lama di atas permukaan yang keras.
- Berada pada masa kehamilan.
Faktor resiko dari penyakit kram otot sendiri dapat dilihat dari usia seseorang. Masyarakat yang memiliki usia tua cenderung memiliki kesempatan yang besar untuk mengalami kejang pada otot. Semakin tua seseorang, masa otot akan berkurang sehingga menyebabkan otot pada tubuh mudah mengalami tekanan atau stress. Tidak hanya umur, dehidrasi menjadi penyebab lainnya yang membuat resiko terkena kejang otot semakin tinggi. Seseorang yang mengalami dehidrasi ketika cuaca panas akan mengalami resiko terkena kejang otot lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita dehidrasi. Kedua hal yang telah disebutkan sebelumnya bukan menjadi alasan utama dari tingginya resiko mengalami kejang otot. Kehamilan dan kondisi medis menjadi faktor lainnya yang dapat menyebabkan seseorang beresiko mengalami kejang otot. Jika diperhatikan dengan seksama, seorang ibu hamil akan mengalami kejang pada otot tubuh yang ia miliki. Kondisi tersebut hampir dialami oleh semua ibu hamil. Mereka yang menderita penyakit diabetes, tiroid dan gangguan saraf memiliki resiko menderita kejang otot yang tinggi. Jika penderita telah mengalami gejala dari penyakit kejang otot, penderita sebaiknya segera melakukan pengobatan secara medis.
Pengobatan secara medis menjadi pilihan pengobatan yang dapat dipilih oleh penderita kram otot. Hal ini dilakukan karena selama melakukan tindakan medis, penderita penyakit akan dipantau kondisi kesehatannya oleh dokter. Dokter akan memberikan pertanyaan terkait mengenai area tubuh mana yang merasakan sakit dan gejala apa saja yang telah dirasakan selama mengidap penyakit kejang otot. Jika penderita merasakan rasa sakit yang berlebih dan mati rasa yang disertai dengan pembekakan, dokter akan memberi masukan untuk melakukan cek darah maupun cek urin. Pengecekan tersebut dilakukan untuk mendapatkan data pasti mengenai gejala yang dialami oleh penderita. Setelah pengecekan dilakukan dan mendapatkan informasi yang valid, dokter akan memberikan obat-obatan tertentu yang bekerja untuk mengurangi rasa sakit dan mengatasi kejang otot yang dialami oleh penderita. Selama pengobatan medis, penderita juga dapat melakukan pengobatan rumahan yang dilakukan secara berkala. Pengobatan rumahan merupakan cara alami yang dilakukan oleh penderita guna mengurangi dampak kejang otot yang diderita. Berikut ini merupakan pengobatan rumahan yang dapat dilakukan:
- Lakukan peregangan dan pijat bagian otot tertentu.
- Agar otot merasa rileks, gunakan air hangat tiap kali mandi.
- Gunakan es batu dan bungkus es tersebut pada area otot yang terasa sakit.
- Konsumsi banyak air putih setiap harinya.
Jika kram otot tersebut terjadi pada bagian kaki, ada banyak cara mudah yang dapat dilakukan untuk meringankan kondisi tersebut. Sama halnya dengan kejang otot lainnya, kejang otot pada bagian kaki dapat dilakukan dengan melakukan peregangan. Peregangan harus dilakukan dengan selembut mungkin untuk meminimalkan rasa sakit. Untuk melakukan peregangan, penderita hanya cukup melakukan pijatan pada bagian otot kaki yang terasa kejang. Penderita kejang pada otot kaki juga dapat memanfaatkan keberadaan air hangat. Air hangat sangat membantu penderita kejang otot sehingga otot kaki terasa rileks kembali. Selama menggunakan air hangat, penderita juga dapat menambahkan sedikit garam ke dalam air hangat. Garam yang mengandung magnesium dan fosfor dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat. Penanganan lain yang dapat dilakukan ketika mengalami kejang otot kaki adalah dengan memperbanyak gerak. Dengan melakukan berjalan-jalan ringan , kejang pada otot kaki dapat berkurang.
Penanganan terhadap kejang pada otot kaki di atas tentunya merupakan hal sederhana yang dapat dilakukan. Meskipun merupakan hal yang sederhana, ada dampak positif yang akan dialami oleh penderita kejang otot. Selain dapat meringankan rasa sakit, penanganan yang dijelaskan sebelumnya dapat menghilangkan kejang pada otot. Agar penderita tidak mengalami kram otot lagi di kemudian hari, penderita harus menjaga pola makan dengan baik. Mengatur pola makan dengan menggunakan menu makanan yang mengandung elektrolit seimbang menjadi jenis penanganan lainnya yang dapat dilakukan oleh penderita kejang otot. Untuk mengetahui akan pola makan yang baik untuk mencegah kejang otot, simak penjelasannya di bawah ini:
- Lakukan perawatan diri secara pribadi dengan tidak mengkonsumsi suplemen. Jika penderita ingin mengkonsumsi suplemen tertentu, berkonsultasi dengan dokter adalah pertimbangan terbaik. Seperti yang kita ketahui, mengkonsumsi nutrisi yang berlebih tidak baik bagi kesehatan tubuh sehingga mengkonsumsi suplemen makanan hendaknya telah dipertimbangkan dengan baik.
- Mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan dari beragam warna. Mengkonsumsi sayur beserta dengan buah-buahan dapat mengatur kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh sehingga kadar elektrolit yang dibutuhkan oleh penderita kejang otot dapat terpenuhi.
- Biasakan diri makan dengan makanan yang bergizi terlebih dahulu sebelum berolahraga.
Jika penderita kejang otot masih mengalami kondisi yang semakin buruk, berkonsultasi kepada tenaga medis profesional merupakan pilihan terakhir yang dapat dilakukan. Tenaga profesional tersebut akan membantu penderita untuk melakukan pengobatan secara maksimal. Tidak hanya memberikan jenis obat-obatan yang diperlukan, tenaga medis profesional akan memantau kondisi pasien dengan seksama. Hasil pantauan tersebut dapat membantu penderita kejang otot untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Rasa sakit dan mati rasa tidak akan dialami oleh penderita di kemudian hari akibat pengobatan yang dilakukan oleh tenaga medis profesional. Untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga medis profesional, penderita kejang otot tentunya harus mengeluarkan biaya yang besar. Agar kita terhindar dari pengeluaran dalam jumlah besar, menjaga kesehatan dan kondisi tubuh dengan baik merupakan hal wajib yang harus dilakukan. Dengan tubuh yang sehat, kita tentunya tidak harus melakukan pengobatan ke dokter atau tenaga medis lainnya. Rasa sakit akibat kejang bahkan tidak akan kita alami selama kita menjaga kesehatan tubuh dengan baik.
